Saat Berada di Ketinggian






Barangkali pernah atau bahkan sering, diantara kita berada dalam sebuah pesawat untuk sebuah keperluan. Berkawan langit yang setia menemani. Apa yang Anda rasakan saat berada di ketinggian? Apa yang ada di benak ketika pandangan mengarah ke bawah?



Mungkin ada rasa takut. Atau rasa khawatir. Bahkan miris. Atau malah cuek dan membiarkan keadaan sekeliling. Lupa bahwa bisa saja pesawat jatuh menukik tajam ke bawah tanpa siapapun bisa mengendalikan. 


Kondisi ketika berada dalam posisi ‘tinggi’ inilah yang seringkali membuat kita lupa diri. Lupa akan janji dan komitmen. Lupa akan peran banyak orang hingga dia bisa mencapai posisi di puncak ketinggian. Lupa bahwa tidak selamanya posisi itu melekat. Terlena akan puja dan puji semu. Diripun terbang ke alam mimpi kekuasaan tanpa batas.


Tidakkah teringat, bahwa saat berada dalam ‘ketinggian’, seperti berada dalam pesawat yang terbang tinggi di langit luas. Tiba-tiba saja mesin pesawat mati dan pesawatpun meluncur ke bawah begitu saja tanpa seorangpun dapat mengendalikan.


Lantas bagaimana nasib kita yang berada dalam pesawat ketika tak sempat menyelamatkan diri? Bagaimana dengan kekuasaan yang dibanggakan yang seolah melekat terus tanpa bisa terlepas? Bahkan mungkin saja, raga belum sampai di tanah atau lautan, roh sudah keluar dari tubuh.


Bila sudah begitu, tidakkah yang tersisa hanya penyesalan? Tak sempat memperbaiki diri atas segala kekhilafan. Tak sempat minta maaf pada orang-orang yang telah tersakiti karena sikap kita.


Kekuasaan setinggi apapun tak akan membawa keberkahan bila tidak disertai rendah hati. Justru ujian akan semakin banyak. Bukankah semakin tinggi pohon, akan semakin kencang angin menerpa?


Kekuasaan yang ada pada diri kita, merupakan amanah yang akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Bukan kekuasaan yang menjadikan kita bersikap sewenang-wenang dan menyalahgunakan.


Semoga kita termasuk hambaNya yang saling mengingatkan dalam kebaikan.



#OneDayOnePost
#Batch3



Post a Comment

0 Comments