Review Film The Ghost Writer



sumber foto : google



Sebetulnya saya bukan penggemar berat film. Kebetulan saja ingin sekali melihat film dengan judul The Ghost Writer ini. Penasaran dengan seorang Ghost Writer (penulis bayangan), yang mungkin saja bisa menjadi salah satu profesi  yang bakalan saya lirik (ehem).


The Ghost Writer yang dirilis tahun 2010 dan disutradarai oleh Roman Polanski ini menceritakan  tentang seorang Ghostwriter  tanpa nama (Ewan McGregor) yang ditugaskan  untuk menyelesaikan memoir seorang mantan perdana menteri Adam Lang (Pierce Brosnan).

Writer pendahulunya, Mike McAra, ditemukan meninggal dalam kecelakaan misterius. Sembari menyelesaikan memoirnya Adam Lang, sang ghostwriter pun sedikit demi sedikit mulai menguak misteri di balik kematian Mike McAra, yang mau tidak mau membuat sang ghostwriter terlibat kedalam konspirasi pemerintah yang sangat kelam. Ghostwriter pun mulai melakukan penyelidikan yang sempat dilakukan Mike McAra.

Diceritakan bahwa Adam Lang, sang perdana menteri, sedang terlibat dalam sebuah masalah besar: Ia diduga telah menyalahgunakan pasukan khusus Inggris untuk menangkap empat orang teroris di Pakistan dan menyerahkannya kepada CIA.

Kerena persoalan itu, bekas Menteri Luar Negeri Inggris, Robert Rykart (Robert Pugh), yang dulunya mitra PM Adam Lang namun dipecatnya, mengekspose kasus ini dan menuntut agar sang bekas perdana menteri segera diajukan di pengadilan HAM di Hague.

Si Ghostwriter terus mendalami kehidupan pribadi Adam Lang, terutama semasa masih di Cambridge University. Dari sinilah sejumlah teka-teki mulai terkuak, termasuk kematian sang penulis biografi sang perdana menteri sebelumnya, Mike McAara, yang ditemukan mayatnya mengapung di pinggir laut.

Dengan menelusuri jejak yang ditinggalkan Mike McAra, si Ghostwriter mulai mencari sosok lain yang sangat dekat dengan Adam Lang, yaitu Paul Emmett (Tom Wilkinson), seorang professor di Harvard University. Kematian Mike McAra karena mabuk sangat meragukan. Si Ghostwriter pun berkunjung ke rumah Paul Emmett untuk mengorek beberapa informasi. Sepulangnya ia dari rumah itu, ia dibuntuti orang tidak dikenal dan seolah hendak membunuhnya.

Si Ghostwriter berhasil selamat, lalu bertemu dengan Robert Rykart. Dengan menggunakan mesin pencari google, si ghostwriter berusaha mencari tahu siapa Paul Emmett dan hubungannya dengan Adam Lang. Dengan sepotong informasi, diketahuinya bahwa Paul Elmett adalah agen CIA, yang merekrut Adam Lang pada tahun 1973.

Saat si Ghostwriter mengonfirmasi hal ini kepada Adam Lang, dia menanggapi dengan penuh emosi di pesawat pribadinya. Namun Adam Lang bernasib naas. Ketika baru saja turun dari pesawat, ia langsung diberondong dengan senapan mesin oleh seorang bapak yang anaknya tewas dalam perang Irak.

Tapi, cerita belum berakhir di sini. Saat peluncuran buku biografi ini, Si Ghostwriter berhasil menjawab teka-teki panjang selama ini.

Selama durasi 2 jam lebih film ini berjalan, penonton akan disuguhi dialog-dialog yang nge-twist dan bakal bikin penasaran. Bahkan jalan cerita nyaris tidak tertebak atau penonton malah salah tebak yang terjadi hampir di sepanjang film ini.

Meskipun jalan cerita film sederhana dan terkesan datar, tanpa adegan menegangkan, namun twist demi twist, konspirasi demi konspirasi yang disajikan dalam film ini mampu menghadirkan sebuah klimaks tersendiri. Film ini sangat jauh dari adegan kekerasan ataupun pornografi. Film ini juga tidak menggunakan efek tambahan yang terlalu banyak. Ending yang upredictable story menjadikan film ini masuk dalam daftar film yang layak ditonton (Oleh saya! Hehe).


#OneDayOnePost
#ReviewFilm

Post a Comment

0 Comments