Seringkali
kita merasa bahwa hidup tidak bahagia. Menganggap bahwa hidup orang lain yang lebih
bahagia. Melihat orang lain memiliki
rumah yang bagus dan mewah, punya mobil yang keren, pekerjaan mapan dengan gaji
menggiurkan, istri yang cantik, suami yang ganteng, anak-anak yang lucu dan
menggemaskan, sering melihat orang lain jalan-jalan bahkan melancong ke luar
negeri dan berbagai hal yang menurut kita bisa membuat bahagia.
Padahal
belum tentu apa yang terlihat oleh kita merupakan tolok ukur sebuah
kebahagiaan. Siapa yang tahu dibalik itu semua orang lain memang benar-benar
merasakan sebuah kebahagiaan. Bagaimana bila itu hanya anggapan kita saja?
Meskipun
mereka punya mobil dan rumah yang bagus dan mewah, gaji yang besar namun tidak
punya cukup waktu untuk merasakan kebersamaan bersama keluarga. Tidak bisa
merasakan nikmatnya sarapan pagi bersama. Tidak bisa tertawa terbahak-bahak
ketika melihat tayangan lucu di televisi. Atau bahkan hanya sekedar menikmati secangkir kopi di pagi hari bersama hangatnya
mentari.
Bahagia
tidak bisa diukur dengan materi sebanyak apapun. Apalah arti kemewahan dan
gelimang harta bila selalu merasakan kekosongan jiwa? Akankah terus mengeluh
tanpa mau sedikitpun ikhlas menerima keadaan? Akankah memendam duka
berkepanjangan tanpa sedikitpun berusaha mencari penawarnya?
Pilihan
ada ditangan kita semua. Memilih untuk hidup berkalung nestapa, selalu
menyalahkan keadaan tanpa berusaha mencari solusi terbaik dari segala
permasalahan, dan membiarkan hidup berjalan tanpa bisa memakna. Atau memilih
untuk hidup bahagia dengan iklas menerima dan mensyukuri segala nikmatNya meski
duka tak segan berkawan.
Bahagia
itu pilihan. Bukan berarti tanpa luka.
#OneDayOnePost
#Inspirasi
#OneDayOnePost
#Inspirasi
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^