Membaca
sebuah tulisan dari seorang teman tentang jodoh, seolah mengingatkan akan diri,
bahwa saya pun pernah mengalami hal seperti itu. Menanti sang pangeran
menjemput dengan kereta kencana untuk dibawa ke istana cintanya (ehem ehem).
Ketika
usia sudah melebihi seperempat abad, dan status masih sendiri, berbagai
komentar mampir ke telinga. Tentu saja komentar yang tidak jauh dari status
kesendirian saya. Macam-macam isinya, mengira saya pilih-pilih lah, sok cantik lah,
dan sebagainya (tak perlu diungkap lah), membuat rasa tak nyaman menjalari
diri.
Apalagi
kalau yang bertanya teman-teman yang udah duluan nikah. Tiap kali ketemu, yang
ditanya sama (apa pada kompakan ya?). ‘Kapan kamu nikah?’
Pertanyaan
yang sangat bikin galau. Jujur, saya pun ingin segera menikah. Ingin segera
menggenapkan dien.
Ikhtiar
dong. Doanya kurang kenceng, kali. Ada pula
yang berpendapat begitu. Kalau soal itu sih jangan diomongin lagi. Namanya juga
usaha. Tapi kalau memang belum datang sang pangeran cinta, karena memang
kehendak Alloh, bagaimana?
Tapi
saya punya keyakinan, kalau memang Alloh sudah kasih itu waktu buat kita
menikah, pasti datang kok! Dengan caraNya, yang kita tidak akan duga! Dan
alhamdulillah, Alloh memang menyegerakan saya bertemu dengan suami.
Kejadian-kejadian
yang dialami teman-teman (terutama perempuan) yang masih belum menikah, membuat
empati timbul untuk mereka.
Dari
sini pula lantas terbersit untuk mengubah kebiasaan yang mungkin saja membuat
mereka menjadi tidak nyaman. Misalnya, saat bertemu, tidak langsung
membombardir dengan pertanyaan seputar ‘kapan nikah’. Saya pun mulai belajar
membiasakan untuk terlebih dahulu menanyakan kabarnya, kesehatannya,
orangtuanya, pekerjaannya dan sebagainya.
Bahkan
mungkin tak ada obrolan ke arah jodoh. Meski tak terucap dengan lisan, saya cukup
mendoakan dalam hati agar si teman segera bertemu jodohnya. Mungkin itu cara
yang lebih baik.
Bahkan
mungkin itu juga yang digaungkan teman-teman yang masih ‘sendiri’. Tolong bantu doa saja! Daripada ‘kami’
mendengar komentar-komentar yang membuat tidak nyaman. Bukankah mendoakan
kebahagiaan orang lain adalah suatu kebaikan juga? Bahkan bisa berbuah pahala?
Dan
sayapun hanya bisa berharap dan mendoakan, semoga yang belum bertemu jodohnya
segera dipertemukan oleh Alloh SWT. Aamiin.
#OneDayOnePost
#Batch3
#HariKe17
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^