Menjadi Blogger yang Khas untuk Branding




Sering saya bingung dengan konten blog sendiri. Isinya macam-macam. Ada cerpen, tulisan inspirasi, puisi bahkan sekedar coretan (ungkapan hati). Bisa dikatakan, blog saya ini gado-gado. Segala macam ingin ditulis. Dan ini menimbulkan tanya, blog saya ini sebenarnya blog apa sih?


Jujur saja, sebagai newbie di dunia perbloggingan, rasanya memang ingin menulis tentang apa saja. Namun ternyata hal ini malah membingungkan bagi saya. Rasanya blog saya ini tidak ada ciri khasnya.


Beberapa pendapat para blogger senior yang saya intip isi blog mereka, disampaikan bahwa sebenarnya tidak ada yang salah dengan blog yang kesannya gado-gado dan  bukan berarti bahwa mereka yang blognya gado-gado banget itu buruk.

Sebenarnya, blog bisa berisi apa saja , tapi usahakan ada sebuah ciri khas yang ditawarkan bagi para pembaca blognya. Apa saja ciri khasnya? Bisa berupa gaya sapaan yang khas, atau foto yang khas, atau tagline yang khas. Pokoknya sesuatu yang khas dimana ketika sebuah kata disebut, orang langsung ingat pada blog kita.

Memang sih, bagi para blogger yang isi kontennya memiliki kedalaman pembahasan tema dan tulisan tertentu biasanya lebih disukai pembaca. Misalnya, blog yang isinya tentang review produk, travelling, kesehatan, kecantikan, fotografi, wisata, inspirasi, atau bahkan blog yang isinya berbagi resep masakan.

Rasanya memang tak perlu berkecil hati bila branding belum benar-benar terbentuk. Pelan-pelan hal itu akan datang. Seperti yang saya alami. Beberapa pembaca menggemari tulisan inspirasi dan cerpen fiksi yang saya posting di blog pribadi. Untuk puisi, nyaris tidak ada pembaca. Bukan sebuah masalah besar bagi saya, namun branding sebagai penulis sudah mulai melekat. Hal itu merupakan langkah penentu untuk menapak di langkah selanjutnya.

Berdasar pengalaman pribadi, meskipun masih sebagai pembelajar, saya ingin berbagi sedikit agar branding sebagai penulis melekat di hati para pembaca, yaitu :

1.      Menulis
Punya blog buat apa kalau tidak diisi dengan tulisan? Maka rajinlah menulis. Tentang apa saja asal disuka, membuat nyaman, bermanfaat dan tentu saja mengandung unsur positif. Terus update tulisan. Jangan sampai ada pembaca yang ingin balik lagi membaca tulisan kita, malah mendapati postingan tahun lalu. Duh, basi banget kan?


2.      Sebarkan tulisan di akun media sosial
Menyebarkan tulisan melalui akun media sosial yang dimiliki merupakan cara agar pembaca mengetahui tulisan ter-update dari blog kita. Bisa melalui facebook, twitter, instagram dan sebagainya Percaya deh, suatu saat akan ada pembaca yang selalu setia menunggu tulisan-tulisan kita.


3.      Rajin blogwalking dan meninggalkan komentar
Rajin blogwalking dan meninggalkan jejak berupa komentar atau tanggapan, membuat orang lain akan mengetahui tentang diri kita. Meskipun orang lain tersebut amat sibuk dan belum sempat mengenal kita dan blog kita, tapi karena kita rajin meninggalkan blogwalking dan komentar di blog mereka atau status media sosial mereka, maka nama kita pun akan mereka ingat.


4.      Tampilkan konten positif
Bagi sebagian orang, sebuah tulisan atau sebuah foto, bisa jadi terlihat amat sepele. Namun sebenarnya, hal ini bisa memberikan gambaran tentang diri kita di mata orang lain. Konten yang positif dalam bentuk tulisan yang bisa mendidik, menginspirasi, menghibur atau memberikan ide-ide yang menarik. Dengan konten positif ini, insya Allah jika ilmu yang kita tinggalkan lewat tulisan di blog tersebut bermanfaat, maka dia akan terus menjadi amal ibadah tambahan tersendiri buat kita setelah kita meninggal dunia.


Semoga yang sedikit dari saya bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi para pembaca.

Post a Comment

0 Comments