![]() |
Sumber : google |
Miris
sekali melihat tayangan di berbagai media tentang suatu aliran, dimana
pimpinannya mengajak para anggotanya diiming-imingi akan mendapat uang
berlimpah asalkan patuh pada ajarannya.
Banyak
orang yang tergiur akan tawaran dari pimpinan tersebut, rela menyerahkan harta
yang telah terkumpul, bahkan mungkin saja ada yang telah berjuang berpuluh
tahun untuk itu. Barangkali ada yang awalnya diniatkan sebagai biaya untuk
berangkat haji, atau sebagai tambahan untuk modal usaha, merenovasi rumah, dan
sebagainya.
Namun
hanya sebatas niat dan berakhir di tangan sang pimpinan aliran tersebut. Mereka
begitu mudahnya tergoda dan tergiur akan harta berlimpah, menganggap bahwa uang
adalah segalanya. Menganggap bahwa uang yang banyak akan menjamin hidup mereka. Tidakkah mereka lupa, bahwa ada Dia
Pemilik Segala? Na’udzubillah.
Bukankah
Alloh telah berfiman dalam ayat berikut :
”Ingatlah,
sesungguhnya kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan di bumi. Ingatlah,
sesungguhnya janji Allah itu benar, tetapi kebanyakan mereka tidak
mengetahui(nya).” [QS. Yunus : 55].
Pada
hakikatnya, manusia dikaruniai oleh Allah ta’ala harta benda adalah sebagai
titipan dan amanah yang harus dipergunakan sebagaimana mestinya. Harta
merupakan perhiasan dunia yang Allah ta’ala jadikan sebagai salah satu ujian
keimanan/cobaan bagi manusia.
Harta bukanlah tujuan, namun tidak lebih
hanya sebagai salah satu sarana dan bekal untuk beribadah kepada Allah ta’ala.
Allah SWT telah menciptakan manusia dalam
tabiat cinta terhadap harta. Akan tetapi, Allah ta’ala mencela pada orang yang
berlebihan mencintai harta hingga menyebabkan dirinya menjadi seorang yang
bakhil, sombong, dan lupa terhadap Allah.
Manusia berkewajiban bersyukur kepada Allah
ta’ala terhadap segala nikmat yang telah Allah ta’ala berikan, termasuk dalam
hal ini adalah nikmat harta dan lapangnya rizki. Yakinlah bahwa dengan
bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat-Nya pada kita.
”Dan
(ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan : Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih” [QS. Ibrahim
: 7].
Yakinlah bahwa Allah akan mencukupi
kehidupan kita, asal kita rajin berusaha, berdoa dan selalu meningkatkan
keimanan dengan sebenar-benarnya, melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi
semua larangan-Nya.
Semoga kita termasuk hamba-Nya yang pandai
bersyukur. Aamiin.
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^