Teman Perjalanan yang Menyenangkan


Sumber : google


“Hati-hati dong, tuh, ada marka jalan. Masa’ mau dilanggar saja.”

“Iya, nih. Udah tahu ada rambu-rambu, mau ditabrak saja.”

“Bisa nyetir yang bener ndak sih?”


Berbagai komentar saling bersahutan, yang membuat telinga pengemudi jadi panas mendengarnya. Bisa jadi membuat dongkol di hati. Kadang ingin saja menyumpal mulut-mulut usil para penumpang. Tinggal duduk manis saja, pakai cerewet, begitu batin sang pengemudi.

Pernahkah Anda merasa seperti sang pengemudi? Mendengar berbagai celotehan para penumpang, baik yang di samping Anda, atau di belakang Anda, bahkan yang duduk di bangku paling belakang. Semua berlomba memberikan suara kala melihat sang pengemudi seolah akan melanggar rambu-rambu lalu lintas.

Padahal, mungkin si pengemudi ingin mempercepat laju kendaraan karena ada peluang, dan kondisi jalan sedang longgar, tidak banyak kendaraan yang melaju.

Memang kadang-kadang, si pengemudi memang kurang hati-hati, inginnya cepat-cepat melajukan kendaraan, namun kurang memperhatikan kondisi jalan. Akibatnya, nyaris saja terjadi laka lantas. Wajar bila para penumpang menjadi takut dan kawatir.

Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi bila ada komunikasi yang baik antara pengemudi dan para penumpang. Dan tentu saja, si pengemudi harus senantiasa mengingat bahwa keselamatan seluruh penumpang merupakan tanggungjawab pengemudi.

Bagi pengemudi, salah satu hal yang membuatnya nyaman mengemudi adalah teman perjalanan yang menyenangkan.

Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menjadi teman perjalanan yang menyenangkan, antara lain :

Pertama, mengobrol dengan pengemudi secukupnya saja. Bahan obrolan yang ringan-ringan, sambil sesekali bercanda. Jangan sampai membahas tema yang membuat si pengemudi bisa menyulut emosinya dan kehilangan konsentrasi di jalan.

Kedua, turut mengawasi kondisi jalan yang dilalui. Usahakan turut mengawasi situasi jalanan yang dilewati. Jangan sampai kita asyik mengobrol dengan penumpang lain, apalagi asyik dengan gadget hingga lupa mengingatkan si pengemudi untuk berhati-hati.

Ketiga, jangan terlalu mendikte si pengemudi. Terkadang, si pengemudi kurang hati-hati melajukan kendaraan. Cukup mengingatkan seperlunya saja, tidak perlu mengeluarkan kata-kata seolah mendikte dia. Terlalu banyak diatur dan didikte membuatnya tidak nyaman dan bisa menyulut emosi hingga membuyarkan konsentrasi dalam mengemudi.

Keempat, sediakan camilan dan minuman di dekatnya. Bila si pengemudi adalah pasangan sendiri, usahakan untuk menyuapi atau memberikan minum agar konsentrasinya tidak buyar hanya karena ingin meraih camilan atau minuman.

Kelima, tetap berdoa agar selama perjalanan selalu dalam lindungan Alloh SWT.

Anda bisa kok menjadi teman perjalanan yang menyenangkan. Anda merasa aman, si pengemudi pun nyaman dalam melajukan kendaraan.

Semoga bermanfaat.

Post a Comment

0 Comments