Berbuat Baik Tanpa Mengharap Balasan

Sumber : google

“Ada kejadian kualami ketika di bis tadi pagi dalam perjalanan ke kantor,” teman seruangan kerja membuka obrolan pagi. Duduk santai di depanku. Meja kerja kami berseberangan.

“Apa itu?” tanyaku penasaran.


“Tadi, di depanku ada seorang Ibu sedang menggendong anaknya yang masih balita. Aku kasihan dan menawarkan tempat dudukku padanya. Eh … si anak malah meronta tidak mau. Menolak dengan berkata lantang, ‘tidak mau’, sambil terus digendongan sang Ibu. Entah dia tahu atau tidak bahwa Ibunya kecapekan,” gerutunya. Sambil menggaruk kepala.

“Lantas, kau biarkan saja mereka?’ tanyaku lagi.

“Bagaimana lagi? Daripada si anak meronta terus, lebih kasihan lagi kan, terutama Ibunya. Yaa … kuanggap saja bukan rejeki mereka bisa dapat tempat duduk.” Temanku mengendikan bahu lantas berdiri dan kembali ke meja kerjanya. Obrolan kami pun berakhir.

Mungkin, tidak hanya temanku yang mengalami kejadian seperti cerita di atas. Bahkan, kita pun pernah mengalami. Sudah berbuat dan berniat baik, namun belum tentu ditanggapi dengan baik pula oleh si penerima.

Mungkin sempat terbersit rasa kesal di hati, sebab kebaikan kita tidak digubris, malah ditolak mentah-mentah. Padahal hati sudah ikhlas melakukan.

Tak perlu risau bila hal ini terjadi pada kita. Berniat baik dengan maksud meringankan beban bagi sesama itu jauh lebih penting. Bila kebaikan yang kita lakukan ditolak, tidak perlu membalas dengan emosi atau mengeluarkan kata-kata tidak pantas pada si penerima kebaikan.

Tetaplah berbaik sangka, mungkin si penerima mempunyai alasan tertentu tidak bersedia menerima kebaikan yang kita berikan.

Berbaik sangka pun harus kita lakukan pada Alloh SWT. Kebaikan yang kita lakukan semata untuk mengharap ridho-Nya. Berdoa saja kelak kebaikan yang kita lakukan menjadi bagian dari amal kita. Aamiin. Tetaplah berbuat baik dan lupakan kita pernah melakukan kebaikan.

Demikian. 

Post a Comment

0 Comments