SUDAH LAYAKKAH SAYA DISEBUT BLOGGER SEJATI ?

Setelah membaca ulang isi blog pribadi, setelah berulang kali blogwalking, terbersit rasa ragu di benak saya. Apakah saya sudah layak disebut blogger sejati? Atau bahkan apa sudah pantas disebut blogger? Rasanya kok saya belum pantas menyandang keduanya. 

Apalagi setelah blogwalking, yang konten-kontennya kece badai, super duper keren, saya jadi makin menciut nyali. Bahkan apabila membaca blog teman yang sudah pede mengikuti program One Day One Post, haduuh ... pingin kabur ajah rasanya. Ngumpet sambil nutup   mata :(

Saya jarang posting blog. Konten blog saya masih acak-acakan. Jangankan bicara niche blog, konsisten nulis blog aja belum bisa. Gitu kok ya saya pernah pingin ikutan program One Day One Post. Kepedeean tingkat dewa nih. Ups ... Untung saya telat mendaftar hehe.

Sering saya berpikir, apa sih sebenarnya yang menghalangi saya buat posting tulisan di blog? Apa karena alasan pekerjaan (kebetulan saya karyawati) ? Karena sibuk mengurus rumah (kan udah ada si mbak asisten rumah tangga) ? Karena mengurus anak yang masih kecil (usia 4 tahun) ? Atau jangan-jangan saya merasa kebanyakan ide, tidak segera dituangkan dalam menulis, akhirnya malah ndak beranjak untuk mosting tulisan. Ini sih sama aja dengan saya yang tidak bisa memanajemen waktu dengan baik. 

Banyak kan buktinya, meskipun seorang ibu rumah tangga sejati (fulltime mom), ibu bekerja (working mom), perempuan pebisnis dengan seabreg kegiatan, namun masih menyempatkan diri untuk menulis, berbagi ilmu. Lha saya ? Sepertinya memang saya yang terlalu banyak alasan. Sepertinya memang harus 'disetrum' dan divlak nih agar saya mau konsisten menulis :)

Bahkan postingan kali ini seperti menulis di sebuah diary saja, yang isinya curhatan-curhatan diri. Biarlah. Meski ada yang menertawakan, saya jalan terus. Maksud saya, menulis terus. Semoga makin hari saya bisa menguatkan niat dan konsisten menulis. 

Teringat di blog saya menulis 'tentang' saya, antara lain : menulis buatku salah satu kebahagiaan  hati. Lha katanya pingin bahagia, kok menulis aja ogah?

Apa yang ingin kita lakukan memang tergantung niatnya. Innama 'amanu bin niyat ...