Bagi sebagian orang, membaca buku itu membosankan. Apalagi bagi pekerja. Kalau ditanya, 'suka baca buku ndak?'. Rata-rata menjawab, mana sempat, males, sibuk, banyak kerjaan dan berbagai alasan lainnya. Tentu alasan-alasan tersebut tidak berlaku bagi penggemar baca buku, seperti saya hehe.
Hobi membaca memang sudah saya
tekuni sejak kecil. Dulu waktu kecil, meski secara eceran, atau bahkan beli di
toko majalah dan buku bekas, saya usahakan beli. Waktu itu, bacaan saya seperti
majalah Bobo, Ananda dan Si Kuncung (Ananda dan Kuncung sudah tidak
beredar).
Menginjak remaja, saya suka beli
Majalah Kawanku, Hai (meski majalah cowok, sesekali saya baca juga hehe),
Majalah Gadis, majalah Aneka.
Kadang saya juga baca majalah
berbahasa Jawa, Penyebar Semangat, milik kakek. Kebetulan beliau berlangganan.
Tentu agar saya tak lupa dengan bahasa daerah saya sendiri. Di usia ini, saya
juga mulai mengenal Majalah Intisari dan Majalah Ummi.
Sempat berlangganan juga hingga saya
menikah. Dan saya juga gemar beli tabloid-tabloid. Apa saja genrenya. Pokoknya
saya suka, saya beli. Buat saya, kalau ada rejeki, uang buat beli majalah atau
buku, daripada buat beli baju hehe.
Hingga bertumpuk-tumpuk karena
banyaknya majalah dan buku di rumah orang tua saya. Sempat ditegur bapak dan
ibu, daripada numpuk, lebih baik dikasihkan ke orang atau diloakin (haduh ...
rasanya saya tidak tega menjual 'mereka'. Halah, lebay).
Akhirnya, saya berinisiatif untuk
menyumbangkan sebagian koleksi bacaan saya ke perpustakaan daerah di kota kecil
tempat saya tinggal. Kebetulan saya sudah menjadi anggota perpustakaan sejak
usia sekolah, kalau tidak salah sejak duduk di bangku SMP. Waktu itu saya
berpikiran, semoga koleksi bacaan saya bermanfaat buat orang lain. Tidak banyak
yang saya sumbangkan, mungkin sekitar satu kardus.
Hingga sekarang, kebetulan saya
masih menjadi anggota perpustakaan daerah, meski sangat jarang saya kunjungi.
Sedih juga sih.
Namun kesedihan saya tidak
berlangsung lama. Di tempat kerja yang baru, kebetulan ruang kerja saya tidak
jauh dari yang namanya perpustakaan. Meski koleksinya tidak banyak, namun cukup
mengobati rindu saya akan bacaan, terutama buku. Perpustakaan di Bagian Humas
namanya. Bila ada senggang, saya ke perpustakaan ini, sekaligus silaturahmi
dengan teman-teman Bagian Humas.
Beberapa keuntungan bila saya kesini
adalah :
1.
Boleh membaca buku secara gratis.
2.
Boleh meminjam buku secara gratis
dengan waktu pengembalian fleksibel (tapi ya jangan sampai bertahun-tahun tidak
dikembalikan lho hehe).
3.
Bebas memilih buku apa saja yang
ingin dipinjam.
4.
Lokasi yang dekat dengan ruang kerja
saya (kira-kira 10 meter dari ruang kerja).
5.
Tersedia buku-buku baru bertema
kekinian.
Kondisi yang menguntungkan ini
membuat saya tidak ada alasan untuk tidak membaca. Semoga kegemaran membaca
juga dapat menular ke teman-teman. Jadi ... ke perpustakaan yukk ... :)
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Pastikan Anda mencantumkan nama dan url blog, agar saya bisa berkunjung balik ke blog Anda. Semoga silaturahmi kita terjalin indah ^^